Laporan kas di sekolah merupakan dokumen penting yang mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi, baik pemasukan maupun pengeluaran. Laporan ini berguna untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan pengelolaan dana yang baik. Bagi bendahara atau pengelola keuangan sekolah, membuat laporan kas yang terstruktur dengan baik sangatlah penting. Berikut panduan langkah demi langkah untuk membuat laporan kas di sekolah yang efektif.
1. Persiapkan Data Keuangan
Sebelum memulai pembuatan laporan kas, pastikan Anda memiliki semua data terkait pemasukan dan pengeluaran sekolah. Data ini bisa berasal dari:
Buku kas atau catatan transaksi harian.
Bukti-bukti pembayaran (kwitansi, faktur, dan bukti transfer).
Catatan pemasukan dari sumber-sumber seperti iuran siswa, sumbangan, dan bantuan pemerintah.
2. Tentukan Periode Laporan
Laporan kas sekolah harus mencakup periode tertentu, seperti harian, mingguan, bulanan, atau tahunan, tergantung pada kebutuhan dan kebijakan sekolah. Tentukan rentang waktu yang akan dilaporkan, misalnya laporan kas bulanan dari 1 Januari hingga 31 Januari.
3. Buat Format Laporan
Format laporan kas harus sederhana namun informatif. Berikut elemen-elemen yang perlu ada dalam laporan kas sekolah:
a. Judul Laporan
Tuliskan judul laporan yang mencakup jenis laporan, periode, dan identifikasi sekolah. Contohnya:
Laporan Kas Sekolah SD Negeri 01
Periode: Januari 2024
b. Bagian Pemasukan
Di bagian ini, Anda mencatat semua sumber dana yang masuk selama periode laporan. Setiap pemasukan harus dicatat secara rinci dengan mencantumkan:
Tanggal pemasukan
Sumber pemasukan (misalnya, iuran siswa, sumbangan, dana BOS)
Jumlah uang yang diterima
c. Bagian Pengeluaran
Bagian ini mencatat semua pengeluaran yang dilakukan oleh sekolah selama periode tersebut. Informasi yang harus dicantumkan meliputi:
- Tanggal pengeluaran
- Keterangan pengeluaran (misalnya, pembelian buku, pembayaran listrik, renovasi gedung)
- Jumlah uang yang dikeluarkan
d. Saldo Awal dan Saldo Akhir
Hitung dan cantumkan saldo awal dan saldo akhir pada laporan kas. Saldo awal adalah jumlah uang yang ada di kas pada awal periode laporan, sedangkan saldo akhir dihitung dengan menambahkan total pemasukan dan mengurangi total pengeluaran.
Rumus saldo akhir:
Saldo Akhir = Saldo Awal + Total Pemasukan – Total Pengeluaran
Saldo Akhir = Saldo Awal + Total Pemasukan – Total Pengeluaran
Contoh:
- Saldo Awal: Rp 2.000.000
- Total Pemasukan: Rp 17.500.000
- Total Pengeluaran: Rp 8.500.000
- Saldo Akhir: Rp 11.000.000
4. Periksa dan Verifikasi Laporan
Setelah semua data dicatat, pastikan untuk memeriksa kembali keakuratan laporan kas. Bandingkan dengan bukti transaksi dan buku kas untuk memastikan tidak ada kesalahan pencatatan. Verifikasi ini penting agar laporan kas dapat dipercaya dan sesuai dengan kondisi keuangan sebenarnya.
5. Tambahkan Tanda Tangan Pihak Terkait
Laporan kas sekolah harus disahkan oleh pihak yang bertanggung jawab, seperti bendahara sekolah, kepala sekolah, atau komite sekolah. Pastikan laporan kas dilengkapi dengan tanda tangan pihak-pihak yang berwenang sebelum diajukan atau disimpan sebagai arsip.
6. Distribusi dan Arsip
Setelah laporan kas selesai dibuat, laporan tersebut dapat dibagikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya, seperti kepala sekolah, komite sekolah, atau badan pengawas keuangan. Selain itu, simpan salinan laporan sebagai arsip untuk keperluan audit atau pengecekan di masa mendatang.
Contoh Format Laporan Kas Sekolah
Laporan Kas Sekolah SD Negeri 01