Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah “lapisan sosial” atau social stratification. Istilah ini merujuk pada pengelompokan masyarakat berdasarkan perbedaan tertentu, seperti kekayaan, kekuasaan, pendidikan, maupun status sosial. Fenomena ini sudah ada sejak zaman dahulu dan masih relevan hingga sekarang, termasuk dalam kehidupan kita di era modern.
Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan individu atau kelompok ke dalam lapisan-lapisan hierarki sosial. Artinya, ada kelompok masyarakat yang berada pada posisi atas, menengah, maupun bawah. Posisi ini biasanya ditentukan oleh faktor ekonomi, pendidikan, jabatan, keturunan, hingga peran dalam masyarakat.
Menurut para ahli sosiologi, stratifikasi sosial bukan sekadar pembeda, melainkan juga mencerminkan struktur masyarakat secara keseluruhan. Dengan kata lain, lapisan sosial memberikan gambaran mengenai siapa yang memiliki akses lebih luas terhadap sumber daya dan siapa yang terbatas.
Faktor Penyebab Terbentuknya Lapisan Sosial
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan stratifikasi sosial terbentuk di masyarakat:
-
Kekayaan – Orang yang memiliki harta atau pendapatan lebih banyak umumnya menempati lapisan atas, sedangkan yang memiliki keterbatasan ekonomi berada di lapisan bawah.
-
Kekuasaan – Posisi jabatan atau pengaruh politik juga menjadi penentu. Seorang pejabat, misalnya, memiliki status yang lebih tinggi dibanding masyarakat biasa.
-
Pendidikan – Latar belakang pendidikan sering kali memengaruhi posisi sosial seseorang. Semakin tinggi pendidikan, semakin tinggi pula pengakuan sosial yang diterima.
-
Keturunan – Di beberapa budaya, status sosial diwariskan secara turun-temurun, seperti dalam sistem kerajaan atau bangsawan.
baca juga: tempat les terdekat
Bentuk Stratifikasi Sosial
Secara umum, stratifikasi sosial dibagi menjadi dua bentuk:
-
Stratifikasi Tertutup (Closed Stratification)
Dalam sistem ini, mobilitas sosial hampir tidak mungkin terjadi. Contohnya adalah sistem kasta di India, di mana seseorang tidak bisa berpindah lapisan meskipun memiliki kemampuan atau kekayaan. -
Stratifikasi Terbuka (Open Stratification)
Berbeda dengan sistem tertutup, stratifikasi terbuka memungkinkan seseorang berpindah lapisan sosial. Misalnya, seorang anak dari keluarga sederhana dapat naik ke lapisan atas melalui pendidikan, prestasi, atau kerja keras.
Dampak Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial memiliki dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Dampak positifnya, stratifikasi dapat menciptakan keteraturan sosial. Setiap lapisan memiliki peran dan fungsi yang berbeda, sehingga masyarakat dapat berjalan secara sistematis. Namun, dampak negatifnya adalah timbulnya kesenjangan sosial, diskriminasi, hingga ketidakadilan dalam mengakses fasilitas publik.
Penutup
Stratifikasi sosial adalah fenomena yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan bermasyarakat. Lapisan sosial terbentuk karena adanya perbedaan kekayaan, pendidikan, kekuasaan, dan faktor keturunan. Meskipun demikian, masyarakat tetap memiliki peluang untuk mengubah posisinya, terutama dalam sistem stratifikasi terbuka. Yang terpenting adalah bagaimana kita mampu menghargai perbedaan, menjaga keadilan, serta menciptakan solidaritas sosial agar kesenjangan tidak semakin lebar.